Saturday, August 2, 2008

Rubrik Jomblo edisi 5

Bangun pagi2 ke sekolah, ke kampus, ke kantor

Kita pergi tapi oh my god! Traffic jam lagi!

But don’t have to worry... Ada Sahrial di sini

Yang selalu menemani

Diputus! Ayo main yang bagus

(Jingle Rubrik Jomblo open theme, by Gleen Fredly)

Rubrik jomblo kali ini didedikasikan kepada sis vivi, atas pertanyaannya sebagai berikut :

Bagaimana membuat pria menyesali keputusannya mencampakkan wanita?

Wew… pertanyaan sulit, apalagi penulis adalah seorang pria

Gimana kalau sudut pandangnya dibalik? Bagaimana membuat wanita menyesali keputusannya mencampakkan pria? Akan saya jawab, tetapi terlebih dahulu saya akan melemparkan pertanyaan pada pembaca: Kenapa masih mengungkit kisah cinta yang lalu? Bukankah pertanyaan itu cerminan bahwa kita masih mengharapkan dia balik? Kenapa gak cari yang baru aja? Men… dunia gak selebar daun kelor. It’s easy for man for looking someone new. Tinggal masuk kepelosok pedesaan aja.

Lo tau gak seeeehh..di pelosok Papua Nugini, masih ada kepercayaan kuno yang menyebutkan bahwa meletusnya gunung berapi adalah akibat kemarahan para dewa. Untuk meredakan kemarahan para dewa, tiap malam bulan purnama, dikorbankan seorang perawan beserta berbagai sesaji untuk dicemplungin ke kawah gunung berapi, sebagai persembahan kepada para dewa.

Nah… tinggal bagaimana kreativitas kita aja dalam PDKT ke cewe Papua Nugini. Misal:

“Halo cewe… Boleh kenalan? Eh tau gak? Kata Badan Meteorologi & Geofisika, besok bakal ada gempa vulkanik lho… Btw malam minggu nanti ada acara?”

Itu kalau kita mau mencari someone new, tapi kalau sis vivi keukeuh, what can I say? Kembali ke topik “Bagaimana membuat pria menyesali keputusannya meninggalkan wanita?” atau mau saya perjelas lagi?

BAGAIMANA MEMBUAT PPT MENYESAL MENCAMPAKKAN VIVI ?

Sudah saya beri garis bawah bold & italic, masih belum jelas juga? Please make an appointment with your doctor karena kalau bukan gangguan mata, rabun senja, dan belek obstruction, bisa jadi anda menderita gejala buta huruf.

Sebelum minum obat, kenali dulu penyakit anda. Sebelum saya beri pencerahan akan saya sedikit masukan :

Do you belong to him because his “ulceration” makes your heart skip a beat?

It isn't love, its infatuation.

Jadi inti masalahnya bukan dari PPT-nya, tapi dari sis vivi. Segala yang ada di diri PPT dianggap keren abis oleh sis vivi. Misal rambut model gondrong desa, koreng2 sekitar wajah yang ditutupin tensoplast murah, kumis lele dumbo, termasuk celana pendek ketat yang sebenarnya tidak menonjolkan apapun karena memang terlalu kecil untuk menonjol.

Hasil investigasi berikut dari arum tehadap hasil curhat sis vivi udah cukup menggambarkan keadaan sis vivi :

Arum : “Ngapain lu belai2 paha gw ke atas?”

Vivi : “Aduh sori ga nyadar, udah lama gw ga touching sama PPT, kangen banget gw, kok tega ya dia nyampakkin gw? Kurang apa coba gw? Semua yang dia mau udah gw kasih, termasuk mahkota gw

Arum : “For God’s Sake! Vi! Lupain PPT! Apa sih yang menarik dari dia? Ketemu bokap lu aja cuma naekin alis. Bayu, ade lu sendiri mau dihajar sama PPT. Jangan jadi orang bodoh yang berbuat tolol. Sementara lu boleh grepe2 paha gw ke atas, tapi lupain PPT. Gw lakuin ini sebagai sodara. Geli sih, tapi lama2 gw nyaman juga”

Sis vivi udah dalam tahap infatuation pada PPT. Saya sangat yakin karena berdasarkan evidence mutakhir dari informan saya yang terpercaya, -nanda- terbukti kepulangan sis ke Jakarta baru2 ini adalah keinginan untuk mengejar PPT yang ditutupi alasan kangen orang tua yang terasa palsu. Bahkan ada indikasi bahwa sis vivi mulai mengalami halusinasi. Hal ini tercermin dari kutipan pernyataan langsung sis :

master.

kmaren saya d angkot duduk hadap2n ma cowo ganteng banget.
manis banget,
badan proposional,
bibir seksi.

nah.
saya jd berpikir.. "anjis.dah lama gag ciuman.ni orang bibirny oke bgt.."

hwehehehehheheheheh ee,,

Semua orang jadi kayak PPT. Bibir2 tebal para pengguna angkot serasa bibir PPT. Rambut gimbal rasta mania di jalanan serasa rambut PPT. Liat anak jalanan berkoreng langsung inget koreng PPT yang ketutupan tensoplast murah. Liat anak2 sd pake celana merah ketat serasa liat PPT. Apalagi kalo liat cowo semodel PPT kayak anak sastra perancis kemaren, bawaannya horny mulu!! Jadi pengen cepet2 lepas baju, trus minta tangan diiket sambil dipecutin pake sabuk.

So, sekedar memberi saran, cobalah untuk menenangkan diri.

The best way to make he regret had left you is not try to convince him that you are “the one” for him.

Apa penulis menyuruh saya menerapkan MC&C? Bukankah dengan berdiam diri tidak menimbulkan efek apa pun buat dia? Tenang kawan, saya tidak menyuruh anda untuk menerapkan MC&C karena metode saya terlampau canggih untuk mengejar biawak sekelas PPT. Saya hanya meminta anda untuk menenangkan diri. Justru dengan tidak melakukan apa2, berarti sedikit demi sedikit anda akan mengeleminir bayang2 PPT di benak anda.

Selama bayang2 biawak tersebut masih di benak anda, anda akan selalu terpancing membuktikan sesuatu padanya maupun masyarakat sekitar. Seringkali tindakan anda tidak kongruen dengan perkataan anda. Anda akan terus menerus merasa kekurangan sesuatu. Banyak energi yang tercurah sia2 untuk hal2 tak berarti, bahkan untuk sekedar curhat.

Saya bukan tidak mau mendengarkan curhat sis, saya sangat suka berdiskusi. Seperti halnya bidan, dia tidak melahirkan sendiri seorang anak, namun dia ada untuk membantu selama proses kelahiran. Sama halnya dengan saya, tugas saya adalah membantu kawan2 “melahirkan” wawasan yang benar, sebab pemahaman sejati harus timbul dalam diri sendiri. Itu tidak dapat ditanamkan oleh orang lain. Dan hanya pemahaman yang timbul dari dalam itulah yang dapat menuntun kepada wawasan yang benar.

Kembali lagi ke masalah curhat, tidak ada masalah ketika anda melakukan curhat untuk mencurahkan emosi, mendiskusikan permasalahan, mendapatkan masukan, untuk kemudian memutuskan sendiri solusi apa yang hendak anda ambil. Hanya semua akan menjadi hal yang sia2 ketika anda melakukan curhat hanya untuk “bercerita”. Anda tidak akan mendapatkan apapun dari hal itu. Sebaliknya, hal itu menunjukkan betapa anda merasa terancam oleh ke-single-an PPT. Bisa jadi anda akan melakukan perbuatan bodoh untuk “membuktikan sesuatu yang tak berarti” untuk “membuat dia merasa cemburu” Seperti bergaul lebih akrab dengan teman2 cowo, sok2 ngecengin orang lain, bersikap berlebih2an di depan dia, mengumbar rasa suka kepada beberapa cowo di depan sahabat2 anda, dan sebagainya. Perbuatan seperti itu tidak lebih dari perilaku anak kecil yang butuh pengakuan dan perhatian dari seorang yang disukainya.

Kembali ke solusi yang saya tawarkan, cobalah menenangkan diri. Yakinkan diri anda bahwa anda nyaman dengan kehidupan yang sekarang. Dengan merasa nyaman, anda tidak akan merasakan efek2 yang saya sebutkan di atas. Dengan pikiran yang tenang & jernih, cobalah evaluasi bagaimana perasaan anda kepada PPT.

Do you stay because a blinding, incomprehensible mix of pain and relation pulls you close and holds you there?
Then it's love

but…

You can't keep your eyes or hands off of him, am I right?

It isn't love, it's lust

Putuskan dengan tenang mengenai bagaimana perasaan anda kepadanya. Yakinkah diri anda. Apakah dia cukup berharga untuk diperjuangkan? Are you complete each other? Seberapa batas anda menerima segala kekurangan dia, tidak sebagai toleransi, melainkan menerima segala kekurangan dia sebagai bagian dari dirinya. Tanyakan pula kepada diri anda, apakah perasaan dia sama besar dengan perasaan anda?

Seperti dialog pada novel Gabriel Garcia Marquez dalam “Love in the time of cholera”

“Penyakit yang pernah kau derita adalah korela”

“Kau salah! Ini adalah cinta!”

Apabila sebesar itu perasaan kalian, bukan hal yang musykil bahwa hubungan kalian merupakan takdir.

Regards,

Sahrial


pdf download

Let's talk about my family

Vita pernah sms aku mengenai perlu tidaknya aku bayar utang pembelian buku.

“Masa’ digratisin yal? Kastamu kan lebih tinggi dari aku”

Busyet…. perasaan vita deh kebanggaan keluarga

Kayaknya nyebutin kelebihan vita malah bikin miris & sakit hati

Serasa jadi sampah masyarakat

Btw berikut salah satu cuplikan dialog yang mencerminkan perbedaan kasta di antara kami, yang dilakukan bokap dalam sebuah obrolan ringan bersama seseorang, yang kita sebut saja xxx.

Bokap : “Rial itu selalu jadi contoh buat ade2nya”

Gw yang lagi ngapain gitu sambil curi2 denger serasa ga percaya. Apa? Anjrit! Bokap ngebanggain gw? Cihui!!!! Busyet…. Jarang banget tuh, mana keren banget pujiannya: “Contoh buat ade2nya”. Serasa figur panutan guah! Wah coba gw sempet rekam. Maknyos tuh. Bravo…. Bravo… Bravo…. Gw serasa terbang di langit ketujuh, kayak habis nyicip masakan Yoichi Ajiyoshi.

Gw jadi semakin harot dalam nyimak omongan bokap.

XXX : “Wah… bener pak?”

Bokap : “Iya… soalnya klo ade2nya ga mungkin nyontoh vita, soalnya ketinggian”

GUBRAK!!!

Langsung gw jatuh pada pahitnya kenyataan. Muncul ada tanda # gede di jidat gw.

Dipikir2 emang logis sih omongan bokap. Bukan maksud muji gw, karena toh ade2 ga ada lagi panutan selain gw karena vita ketinggian. Ibaratnya tinggal last stock, take it or we dump it. Emang sapa lagi coba? Novan? Jangan bikin gw ketawa. Direktur perusahaan Washabi Corp. yang pernah satu metromini ama gw? Mana ada direktur naek metromini? Ato emang mencerminkan kasta perusahaannya? Kayaknya ga perlu sok bikin label Washabi Corp. deh, cukup CV Sambel Petis Ibu Hari, event organizer specialist, terima sunatan massal, organ tunggal, dangdut pilkada & sedia aneka tumpeng. Puas gw ngehujat orang, mumpung belon gw invite

Anyway, kayaknya hal itu udah cukup ngegambarin perbedaan kasta gw dengan kasta vita. Antara Brahmana dan Sudra.

Ngemeng2 masalah panutan, hal itu juga menjadi masalah kritikal dalam keluarga. Kalau gw klasifikasi berdasarkan generasi, novan & arman jelas ABG (Angkatan Babe Gue), eh gw ga becanda ato ngalawak, humor singkatan ABG udah basi banget, cuma weirdo aja yang ketawa sama humor kayak gitu. Gw serius, novan & arman emang angkatannya deket banget sama bonyok kita. Generasi berikutnya vita, gw & dian, abis itu nanda agung, trus vivi arum, baru sisanya kicritan2 terakhir, bayu, disusul dio.

Sejak jaman dulu tiap kali di Surabaya, klasifikasinya jelas, dian maen sama vita, biasanya permaenan dewasa, trus gw kudu mengawal nanda & agung sebelum mereka berbuat keonaran, sisanya vivi arum maen kantor2an, lebih sering diselenggarakan di Sidoarjo dengan bayu sebagai figuran.

Selalu seperti itu, bahkan contohnya dalam masalah fashion. Vita high class jelas, mungkin dari kita kecil dia udah kenal Mark & Spencer, Next, Mango dll, yang diikuti dian, dengan konsekuensi merengek2 minta baju kembaran vita ke bonyok ato menguras angpaw dari mbah2 kita tercinta.

Gw sama nanda lebih sering nganter agung cari barang2 surfing sambil detemenin bu ina. Ya iya lah agung sejak bertali puser, akil balig sampe bangkotan belum punya tabungan sendiri. Biasanya langsung nodong ke nyokapnya, “Mami… beliin tas juice ematic” Dan gw & nanda puas banget ngetawain agung setelah dia membelanjakan 100rb (itu gede banget loh jaman dulu) buat beli sabuk merah dari surf.inc dengan merk yang ketutupan. Busyet…. nih bocah meng-invest 1/7 pembagian duit dari mbah cuma buat barang kayak gituan doang? parah!

Sementara vivi & arum diikuti bayu yang senantiasa mengintili, lebih sering belanja di matahari. Dasyat banget tuh bocah bertiga, mereka abis2an invest angpaw mereka ke fashion di matahari. Gw pengen ketawa ngeliat belanjaan bayu yang termasuk gaul di masa lalu kayak celana pendek ¾ ato baju zazou, yang selalu dipake tiap keluar. Ingat! Selalu dipakai! Means ga ada baju laen yang menurut bayu cukup berkualitas dipake jalan kecuali zazou.

Kembali lagi ke permasalahan panutan, di situ lah letak permasalahannya : klasifikasi! Untuk vita dian ga ada masalah masalah karena vita udah cukup dewasa. Vivi, arum, bayu ditanggung makmur sama pak unang, nah gw ketiban sial kudu ngurus nanda agung. Secara umur gw lebih tua 5 tahun, gw kudu jadi “kakak” buat mereka. Means bonyok + om2 & tante2 gw ngarepin gw ngasih contoh yang baik buat mereka. N yang paling berat, klo ada masalah pasti gw dulu yang kena.

Lu ga bisa ngebayain repotnya gw ngurus nanda. Nih bocah sejak jaman kelas 1 sd udah kenal bokep. Pernah waktu gw ke rumah dia dulu trus dia manggil gw ke kamar ngeliatin vcd Step! yang hot abis, Five! Six! Seven! Eight! Langsung personil2 Step! pada goyang erotis setengah telanjang di tengah pantai. Kemudian berlanjut waktu dia nyolong koleksi bokep punya ortunya buat ditonton sambil berbuat tidak senonoh (tidak gw perinci karena ngebayanginnya aja bikin efek sakit perut yang kronis). Masih kurang bukti? Dia pernah dengan bangganya nyerita ke gw, “Mas Rial, aku kalo di sekolah dipanggil Raja Bokep loh…. Dengan sokongan penuh dari rendi, no wonder kalo koleksi bokep nanda berlipat ganda, dia punya laci khusus buat naro koleksi tabloid misteri yang diselipin aneka bokep berkualitas tinggi kayak Vivid dll. Sekarang pun sama aja, sok2 koleksi Hai!, padahal Cuma buat ngelipin FHM, Maxim & Playboy di tumpukannya.

Itu baru dari segi bokep, kalo dia cuma ngebokep sendiri mungkin ga ada masalah. Tapi masalahnya nanda itu biang kerok keluarga!!! Pokoknya kalo ada kejadian ato masalah di keluarga, liat aja mukanya nanda, kalo di bersiul2 sambil sok2 ngeliat ke atas kiri kanan berarti dia nyembunyiin sesuatu. Gw inget banget tuh waktu mau makan di rumah agung, udah dipesenin KFC, eh… dengan brutalnya semua ayam udah dikuliti sama nanda, tinggal dagingnya doang. Please deh! Letak kenikmatan KFC ya di crispy-nya, kalo bugil ya sama aja kayak daging buat soto. Contoh lain misalnya penindasan bayu waktu dia masih kecil & dio sekarang. Tuh bocah ada kecenderungan sadisme. Kalo ga ada siapa2 abis dah si bayu dipitesin, biasanya kejahatan nanda baru berakhir kalo bu tanjung udah teriak, “NANDA!!!”. Trus sama dio juga, siksa terus…. Kejahatan berakhir ketika dio nangis2 sambil lapor pak unang ato tante noniek. Mungkin pak unang diem aja, tapi efeknya jelas, nanda dicoret dari daftar traktiran Carrefour.

Agung mungkin ga separah nanda, tapi agung punya kecenderungan copy paste lingkungan sekitarnya. Mungkin emang udah takdir kali ya? Semenjak agung lahir di diskotik dangdut, mungkin ortunya baru kepikiran mau ngasih nama setelah ditodong biaya pembuatan akte kelahiran 7500 perak oleh ketua RT setempat. “Namanya apa ya? Ah pake nama akhir rial aja ah, agung nugraha, siapa tau berkah biar ganteng kayak rial, trus ditambahin perkasa biar kayak iklan obat kuat”

Nah, gara2 seumuran sama nanda, mereka sering maen bareng. Di situlah letak kesalahannya. Bu ina pernah bilang, “Gung… hati2 memilih teman” Hal itu diabaikan agung yang berakibat kualat, agung terpengaruh kehidupan kelam nanda. Agung mulai mengenal bokep, koleksi2 bokep agung di computer? Beeehhh…. Ketat sekali proteksinya. Di simpen di Drive C campur sama program2 windows trus folder agama, hidden pula. Butuh perjuangan dan kesabaran ekstra buat ngedapetin source bokep2 agung yang bergiga2. Sumber agung? Paten abizzz…. Si anggi lah remaja mesjid setempat, cukup cerdas… Pelaku kejahatan bersembunyi di tempat yang paling tidak dicurigai, mungkin konsep JI juga gitu ya?

Perpaduan nanda agung mengakibatkan akibat yang gawat. Pernah waktu gw baru dateng ke Surabaya n ternyata mereka udah nyewa segepok VCD dari Ling-Ling termasuk Great Expectation yang covernya menggairahkan. Semua diputer sambil dipercepat, apa daya ga ada bokepnya saudara2. Trus agung minta duit lagi ke bu ina buat nyewa VCD laen, “Loh… udah ditonton semua ta 1 hari?” Agung terdiam ga bisa jawab.

Ngasuh dua bocah edan ini bikin gw sakit kepala. Rasanya kayak menggembala 2 ekor babi hutan kutilan. Dulu gw sering banget nenangin bayu yang nangis brutal gara2 kejahatan dua bocah itu. Gw sampe heran, bayu nangisnya brutal banget sih? Habis dikerjain ato disodomi? Gw ngarepin banget mereka tobat, jadi gw tinggal manggil, “Here come all sinners…” trus mereka dateng sambil nyembah2.

Yah… Nasib seorang sulung, tapi gw ga sakit hati lah. Mungkin hal itu yang membuat hidup gw lebih berwarna. Bahkan gw sekarang ngarepin banget apply-an cuti gw di-approve sama bos, gw pengen banget lebaran di Surabaya bos…

Tidak ada yang sempurna di dunia,

tetapi ketidak sempurnaan itu yang membuat dunia lebih bermakna.

Regards,

Rial