Sunday, May 2, 2010

Pencarian Pantai Terindah -part 30-


Noon : Kintamani

Jam 11 siang, di tengah pancaran panas sinar matahari Bali yang membunuh, kita berangkat menuju Kintamani. Walau gak separah rute Denpasar-Bedugul-Singaraja, jalan berliku yang melewati jalur perbukitan cukup membuat kita mual mabuk darat. Gw ambil jadwal nyetir shift pagi, untuk perjalanan dalam kota malam nanti yang relatif lebih bt, biar Marco aja yang turun tangan, hohoho…

Perjalanan kita tempuh dalam waktu 2 jam. Destinasi wisata pertama kita sebelum ke Kintamani adalah Pura Ulun Danu Batur, pura yang terpenting kedua di bali setelah"mother temple" Pura Besakih. Pura ini didirikan sebagai persembahan untuk Dewi Kesuburan, Dewi Danu, dewi dari air danau. Air yang kaya akan mineral mengalir dari Danau Batur, mengalir dari satu petak sawah ke petak sawah yang lainnya, lambat laun turun ke bumi. Mungkin mirip dengan Pura Ulun Danu Beratan, mungkin… gw gak terlalu ngerti.

Yang pasti pura ini merupakan salah satu pura Khayangan Jagat, pura-pura terpenting di Pulau Bali. Sewaktu kita sampai di sana, ternyata sedang ada upacara piodalan, jadi kita gak berani turun, takut ngeganggu ibadah. Apalagi suasana di depan puranya lumayan ramai, jadi kita cuma bisa memandang kemegahan pura ini sambil lalu.

Kita melanjutkan perjalanan menuju Gunung & Danau Batur yang eksotis. Dalam perjalanan, banyak orang-orang yang nawarin anjing Kintamani. Lucu-lucu, pasti rasanya enak, wekekekek….

Kira-kira jam 1 siang, kita masuk ke Restoran Gong Dewata untuk menikmati keindahan Gunung & Danau Batur di atas ketinggian bukit sambil makan all you can eat, UH YEAH BEYBEH!!! :-D

Udara di sini dingin dan diwarnai dengan gerimis-gerimis kecil yang turun. Lumayan asik menikmati pemandangan Guning Batur yang indah dengan lava hitam yang padat berasal dari letusan Gunung Batur hampir seabad lalu. Dari kejauhan, kita juga bisa melihat melihat indahnya Danau Batur dengan airnya yang jernih bagaikan kristal.

Ada legenda di mana dahulu Dewa Siwa memindahkan puncak Gunung Mahameru di India dan membaginya menjadi dua bagian, satu bagian menjadi Gunung Agung untuk tahta anaknya Mahadewa Siwa, satu bagian lagi menjadi Gunung Batur untuk tahta Dewi Danu. Mantap kan? Dua gunung terbesar di Bali sebagai manifestasi dua elemen simbolis laki-laki dan perempuan.

Jurus bagus buat ngegombal kalau kita bawa cewe ke Bali, “Kalau eneng Gunung Batur-nya, Aa Gunung Agung-nya…” Cihuuuiii…!!!. cuit… cuit… cuit…. :-p

Seperti lazimnya makan di restoran all you can eat, kita makan dengan biadab. Waitress-nya sampe geleng-geleng ngeliat perilaku kita yang mencerminkan kemunduruan mental. Kita cuek dan melanjutkan makan dengan lahap dengan gaya tidak senonoh. Ada beberapa menu kayak Languan Satay & Ayam Tutu yang khas Bali. Harganya juga lumayan, IDR 70,000 / person di luar minum. Cuma yang bikin gak kuat pajaknya!!! 21% buat pajak service boo…. Mati dah guah!!!


No comments: