Day Three: Saturday – April 3rd 2010
Morning : Lovina Beach
Kemaren kita sudah deal dengan salah satu pemandu wisata -bahasa kasarnya calo lah- di lobi hotel buat sewa perahu untuk melihat lumba-lumba di tengah laut. Jam 6 kurang 1/4 , kita sudah dijemput sama dia karena lumba-lumba hanya muncul sekitar jam 6-8 pagi. Dalam keadaan setengah sadar karena roh belum terkumpul sempurna, kita berjalan menembus udara dingin dan gelapnya pantai.
Perahu yang kita tumpangi berukuran sangat ramping. Lebarnya gak lebih dari satu meter dan panjang sekitar 10 m. Tiap perahu berisi maksimal empat penumpang dan satu kapten perahu dimana tiap orang duduk di atas kayu kecil melintang di tubuh perahu. Di kiri-kanan perahu, terdapat semacam sayap penyeimbang, dan didorong oleh sebuah motor kecil.
Perahu yang kita sewa namanya Paskal, buat gw, namanya terlalu intelektual. Untung orang-orang kayak kita, mungkin cocoknya Dummy, Stupid, atau Retarded. Menjelang matahari terbit, kita sibuk mendorong perahu dari pantai ke laut untuk kemudian menuju tengah laut dalam misi pengejaran lumba-lumba.
Kita berlayar sekitar 2 km dari bibir pantai. Sinar mentari semakin terang menembus awan-awan hitam di kaki langit, sementara gelombang laut semakin besar. Di saat kita menunggu tegang, tiba-tiba puluhan lumba-lumba berloncatan dari dalam laut seolah meminta dikejar. Paskal beserta belasan perahu sejenis lainnya berlomba-lomba dalam pengejaran tersebut diiringi sorak kegirangan para penumpangnya. Lumba-lumba berlompatan menjauh, dan ketika kita semakin mendekat, mereka menghilang.
Waktu mendadak terasa terhenti, suasana senyap, hanya terdengar suara semilir angin. Huuuppp…. tiba-tiba lumba-lumba muncul di tempat lain, dan perahu-perahu tersebut berbalik arah mengejar lagi.
Atraksi ini berulang beberapa kali. Kadang lumba-lumba ini berenang dekat sekali dengan perahu, seolah mereka tau permainan ini.
Dari dekat, kulit mereka licin mengkilat terkena sinar matahari. Gw bener-bener antusias pengen nangkep dan berenang bergelantungan pada siripnya. Sayang skill renang gw gak jauh dari keledai masuk empang. Eniwey, ini favorit gw: Bayi lumba-lumba! Waw! Gw bener-bener bahagia :-D
Ini salah satu foto yang menggambarkan best expression turis yang harap-harap cemas menanti lumba-lumba yang tiba-tiba meloncat tinggi, membentuk kurva sempurna, sebelum kembali masuk ke dalam air. Pluuungg…!!! Gosh… you’ve got it!! :-D
Menjelang jam 8, matahari semakin meninggi, dan lumba-lumba kembali ke peraduan. Eh emang iya gitu? Gw ngarang ding…. Intinya sudah waktunya kita kembali ke darat. Kita bakal breakfast sebentar di hotel sebelum melanjutkan snorkeling di sini.
No comments:
Post a Comment