Thursday, July 8, 2010

Pencarian Pantai Terindah -part 38-


Kita makan malam di April Resto lagi. Gw akuin ayam goreng sama sambelnya enak, makanya gw pesen lagi menu yang sama. Ada bule-bule Prancis waktu kita makan di sana. Gw pernah ketemu mereka waktu gw nunggu pesawat ke Surabaya di Bandara Sepinggan, anaknya yang paling kecil histeris hiperaktif abis! Kalau gak inget emaknya cakep, udah gw jedotin kepalanya ke tembok beberapa kali.

Habis makan kita tiduran di pantai depan Resort Derawan. Pasirnya hangat, kayak kotoran ayam, ooeeekkkssss…….

Eniwey yang gw maksud, pasirnya nyaman buat tidur-tiduran di sana. Tri terkapar di pasir, teronggok kayak buntelan sampah yang terdampar di pantai. Eko yang kebetulan dapet topik bagus, langsung nelpon kecengannya:

Eko: “Haloo… aku lagi di pantai, pantainya cantik deh… kayak kamu”

Cewe: “Emang”

Eko: “…….” (kehilangan topik) “Ya udah, met bobo ya…”

Cewe: klik *pencet tombol disconnect dengan cepat*

Eko: nangis….


Malam semakin larut, gw tamparin Tri beberapa kali sampai dia bangun, kemudian kita kembali ke losmen buat istirahat, buat persiapan one full day tour tomorrow :-D



Day Two: Saturday, May 29, 2010 – Maratua-Kakaban-Sangalaki

Kita sudah deal dengan rental boat bakal mulai tour jam ½ 8 dijemput langsung di depan dermaga kamar. Jam 7 kurang, kita ditelpon guide kita, disuruh breakfast gabungan di Lestari I. Kita kira compliment, makanya kita makan banyak-banyak, simpen di tembolok buat dimamah biak lagi nantinya. Gak taunya di-charge… T.T untung cuma IDR 12,000 / porsi, kita masih sanggup bayar.

Jam ½ 8 teng, kita dijemput boat kita, menuju pulau pertama, Maratua!


Maratua

Pulau Maratua adalah pulau terbesar dan terluar di kepulauan ini. Butuh waktu 1,5 jam terombang-ambing dan terhempas berkali-kali di atas speed boat buat mencapai sana. Dalam perjalanan, kita melihat beberapa ikan terbang yang melompat dari air, kemudian terbang melaju di atas air selama ½ menit, kemudian menyelam kembali. Coba gw bawa raket tenis, gw kasih pukulan backhand kebanggaan gw.

Kira-kira jam 9, kita sampai dan bersiap melakukan snorkeling pertama di Paradise Point.


Boatman kita -Sony- butuh waktu beberapa lama untuk mencari point snorkeling yang bagus. Soalnya ketika surut di Maratua, airnya turun sampai ke tengah, jadi sebagian besar spot pantainya kosong, gak ada karang atau ikan.

Waktu snorkeling, arusnya lumayan kuat, jadi butuh sedikit perjuangan supaya gak kebawa arus ke tengah laut. Untung gw sama Pay pake fin, Tri sama Eko yang sial kehabisan stock, jadi mereka snorkeling di deket pantai.

Air laut di Maratua lebih bening daripada Derawan, sayang terumbu karang di sekitar pantai gak terlalu bagus, mungkin karena banyak yang mati karena airnya surut jauh. Tapi lebih jauh lagi di luar bibir pantai, dasarnya patah menjadi tebing laut. Di sini ratusan ikan warna-warni berenang dengan anggun di antara gugusan terumbu karang. Gw sama Pay berenang takjub di sana.

Cuma Tri sama Eko yang bikin gw bingung, ngapain neliti terumbu karang mati deket pantai? Mungkin mereka berharap ngeliat Ikan Nemo telanjang lupa pake baju keluar dari terumbu karang.


Puas snorkeling, kita berniat istirahat di Pantai Maratua. Dari kejauhan pantainya tenang, dengan pasir putih yang menawan. Karena sering surut jauh, kita bermaksud ikut mendarat di dermaga Maratua Paradise Dive Resort buat jalan ke pantai. Sayangnya begitu sampai di dermaga, kita diusir pegawai resort, karena ekskulisivitas resort-nya.

Sony bilang kalau spot kita snorkeling tadi juga termasuk wilayah resort. Kita cukup beruntung sempat snorkeling di sini. Boat teman-teman kita yang kebetulan juga traveling ke sini langsung diusir pulang.


No comments: