Thursday, July 8, 2010

Pencarian Pantai Terindah -part 39-


Kakaban

Kita langsung berangkat ke Pulau Kakaban setelah terusir dari Maratua. Setelah 45 menit perjalanan, kita sampai di pulau karang tersebut. Boat kita melewati sea-wall, yaitu area tepian jurang karang yang membentang di mana boat kita melintas di tengahnya sebelum sampai di Kakaban. Dari atas boat, pemandangan yang terbentang sudah menghipnotis. Banyak biota-biota laut indah diantara terumbu karang alami yang bisa kita lihat di sini.

Jam 11, boat kita mendarat di Kakaban. Eniewey, waktu gw snorkeling di Lovina, gw nyewa speed boat yang dikasih nama Paskal. Coba tebak apa nama boat kita kali ini? Rip Curl cooo…!!!! Rock n roll abizz!! :-D


Di antara pulau-pulau yang lain, Pulau Kakaban adalah pulau yang terunik karena memiliki danau prasejarah. Fenomena ini cuma ada 2 di dunia, yaitu di Palau Island, Filipina, dan Kakaban. Danau ini konon berasal dari cekungan laut yang terjebak saat dasar laut terangkat keatas. Cekungan ini terangkat bersama dengan binatang dan karang hidup di dalamnya. Diantara binatang-binatang tersebut adalah ubur-ubur dan ular laut. Binatang dan tumbuhan laut di sana perlahan-lahan beradaptasi dengan air yang semakin tawar karena bercampur dengan air hujan selama berjuta-juta tahun! Karena habitatnya terisolir dan ketiadaan predator, ubur-uburnya menjadi jinak dan kehilangan daya sengatnya, jadi gak perlu kuatir kalau berenang di sini.


Setelah makan siang nasi kotak sambil menunggu Danau Kakaban berangsur sepi dari pengunjung, kita berjalan menyusuri jembatan kayu diantara hutan di atas karang menuju danau seluas 5 km2 ini. Sesampai di sana, kita langsung melakukan snorkeling di danau yang tenang ini, sayang permukaannya agak keruh akibat lumpur halus yang tersibak naik dari dasar danau kena turis-turis yang berenang di sini.

Sensasinya Rock abizz bisa berenang di antara ratusan ubur-ubur di sekitar kita. Dari mulai yang segede dosa (kayaknya emaknya), sampai yang sekecil ujung kelingking (bayinya kali) ada di sini. Tubuh ubur-ubur yang empuk, transparan, dan berdenyut-denyut bikin kita geli sendiri. Bawaannya pengen mek-mek…

Yang paling banyak kita temui di sini ubur-ubur warna terang kecokelatan. Badannya berbentuk payung mengembang berkedip-kedip kayak bohlam diputus PLN T.T Di dasar danau, ada yang berwarna cokelat merata yang berenang terbalik dengan tentakel menghadap ke atas.

Yang paling spektakuler, yaitu ubur-ubur bening yang kelihatannya sangat tipis dan rentan. Kita sempet ngeliatnya lagi mojok deket dermaga danau, gak tau dia lagi ngapain.

Tri sempat berbuat kejahatan dengan memisahkan emak ubur-ubur dengan anaknya yang tidak berdosa. Begitu dipisahin kentara banget si bayi ubur-ubur menghentak-hentakkan tentakelnya gak rela, “tidaakk… tidaaakk…. TIDDOOAAKKK!!!!!”

Dosa Tri bertambah parah waktu kita mau ninggalin Danau Kakaban, karena gak bisa nahan pipis, dia kencingin Danau Kakaban dari atas dermaga. Benar-benar penghinaan besar-besaran kepada masyarakat Derawan!

Gw yang ketiban getahnya. Ada lalat sableng yang nyengat gw berkali-kali sepanjang perjalanan pulang dari dermaga danau menuju keluar pulau. Gw udah bilang ke si lalat kalau yang ngencingin danau itu si Tri, tapi emang dasarnya itu lalat retarded. Gw lari tunggang langgang menuju pantai.


No comments: