Monday, March 22, 2010

Pencarian Pantai Terindah -part 15-

Night – Dinner : Bebek Super Sambal

Di luar estimasi, ternyata kita tidak perlu menginap di Tangkoko menunggu tarsius pulang menjelang subuh. Jam 7 malam kita sudah bisa meninggalkan Tangkoko kembali ke Manado. Gw gak menyesal menolak tawaran pemandu untuk menunggu tarantula keluar sarang satu jam lagi. Buat gw, melihat tarsius yang romantis sudah cukup membuat gw bahagia.

Perjalanan Tangkoko – Manado kita tempuh dalam waktu kurang dari 2 jam. Sesampai di Manado, kita berencana memenuhi obesi kita menginap di Hotel Minahasa, tempat menginap favorit turis mancanegara dengan bangunan kolonial serta suasana seperti in de kost di rumah oom atau tante era 1970-an. Sayangnya, bahkan sampai hari terakhir kita di Manado, hotel ini selalu penuh.

Akhirnya kita menginap di Hotel New Queen di Jl. Wakeke, Legian-nya Kota Manado. Kita pilih menginap di sini karena hotel ini pernah memenangkan Piala Gubernur sebagai Cleanest Midrange Hotel di Manado. Katanya sih biasanya penuh, dan terkenal karena solid service dan well appointed rooms-nya.

Tapi kenyataan tidak seindah bayangan saudara-saudara… Hotelnya bersih sih, walaupun bangunannya sudah agak tua. Tapi yang bikin gw kesel, air panasnya mati, gak seperti yang dijanjikan oleh pihak hotel. Akan gw pertimbangkan lebih lanjut untuk menginap di hotel ini, kalau gw ada kesempatan kembali ke Manado lagi.

Setelah ada kepastian kamar, kita hunting tempat makan malam. Ngikutin rekomendasi Lonely Planet, kita cari Rumah Makan Green Garden, yang menyediakan masakan Chinese-Indonesian sea food. Sayangnya restoran ini juga menyajikan menu gak halal, jadi kita gak berani.

Akhirnya kita makan di Bebek Super Sambal, franchise-nya Ikki Group. Bukan menu khas Manado, tapi bebeknya empuk. Ada tiga macem sambal, yang paling dahsyat yang sambal khas, sampai suapan terakhir lidah kita terbakar. Cerdas juga penjualnya, bikin grafik penjualan minuman di restoran ini meningkat pesat.



Day Three, Saturday - March 14th 2010


Morning – First Destination : Tinutuan Wakeke

Hari ketiga, kita berencana untuk menyeberang ke Bunaken menjelang siang, jadi paginya ada waktu untuk short city tour. Karena breakfast hotel kurang menjanjikan, kita lebih memilih menyusuri Jalan Wakeke untuk mencari B kedua kita, Bubur Manado!

Kita makan di R.M. Wakeke, salah satu dari banyak rumah makan yang menawarkan Tinutuan (bubur Manado). Anak-anak pesan Tinutuan Roa seharga IDR 12,000 / porsi, sedangkan gw pilih tinutuan biasa campur mie yang murah, 8 rebuan, berhubung gw pengen menikmati makan tinutuan sama Ikan Cakalang. Begitu makanannya datang, ternyata yang memberikan perbedaan harga signifikan antara pesanan gw dan anak-anak cuma taburan abon roa. Pantes produsen abon di sini kaya, but anyway, tinutuan di sini rasanya enak! You must try this sometimes…


No comments: