Wednesday, March 24, 2010

Pencarian Pantai Terindah -part 21-


Noon – Back to Manado

Setelah puas snorkeling, siangnya kita kembali ke cottages untuk check out. Setelah mengambil ransel, kita bersiap untuk melakukan snorkeling di beberapa titik terakhir. Sayangnya alat-alat snorkeling sewaan kita keburu dibalikin Ronald karena dia salah paham menyangka kita akan langsung menyeberang ke Manado.

Waktu kita minta belas kasihan ke ibu-ibu pemilik rental alat snorkeling supaya bisa kita pinjem sampai sore, eh malam dicuekin, dia minta kita bayar lagi. Kita sampai bt karena gagal snorkeling. Gw saranin jangan pernah pinjem alat snorkeling ke ibu-ibu di pojok kanan dalam lokasi penyewaan, mending yang depan-depan aja, toh harganya sama.

Gagal snorkeling, kita bermaksud menghilangkan bt dengan makan siang di lokasi yang sama. Ternyata eh ternyata, yang jual ikan di sini juga ibu-ibu tadi, langsung gw ajak anak-anak cabut, mending gw makan di restoran Tante Theresa di Nelson Cottages, 3 x kali gw makan di situ, makanannya enak-enak.

Di restoran Tante Theresa, kita bayar IDR 50,000 / porsi untuk makan ikan yang bisa kita pilih sendiri. Kita pilih makan ikan kakatua dan ikan kerapu yang sempat kita lihat lalu lalang di taman laut tadi. Kejam ya gw? Tapi rasanya enak! Apalagi sama sambal dabu-dabu.

Kenyang makan, akhirnya kita pulang kembali ke Manado. Walaupun masih diliputi perasaan dongkol, overall kita merasa bener-bener happy. Someday, gw harus kembali ke sini, mungkin sama pasangan gw, menikmati romantisnya Manado bersama tarsius dan ikan kupu-kupu.



Kita sampai di Pasar Jengki di tengah hari, langsung cari hotel. Lagi-lagi terbujuk oleh rekomendasi Lonely Planet, kita pilih menginap di Hotel Central Manado di kawasan Samrat (Jl. Sam Ratulangi). Katanya hotel ini baru di-makeover dan menawarkan sarapan yang menimbulkan nafsu makan.

Tapi apa yang kita dapat? Kamarnya sih oke, tapi yang paling krusial adalah kamar mandinya bau banget! Kayak bau naga gak mandi 3 bulan gara-gara kena campak! Berapa kali kita flushing, bau tetep aja nongol. Belum lagi kita diteror resepsionis via telepon supaya cepet bayar, gw udah bilang kalau kita bakal bayar jam 5 sore setelah ngambil duit di ATM terdekat, tapi tetep aja dia gak percaya. Akhirnya kita kumpulin recehan-recehan terakhir kita buat bayar hotel.

Harusnya kita pilih hotel yang lebih professional kayak Hotel Santika atau Ritzy Hotel, tapi gak ada duit ding…


No comments: