Thursday, March 25, 2010

Pencarian Pantai Terindah -part 24-


Beberapa puluh meter dari Masjid Raya, ada Museum Negeri Provinsi Sulawesi Utara di depan SMPN 1. Di sini banyak terdapat perhiasan-perhiasan dari emas atau batu berharga lainnya yang diambil dari waruga. Gara-gara penjagaan ketat petugas, kita gagal dapetin beberapa barang buat souvenir.

Akhirnya kita sampai di Jalan B.W. Lapian, jalan yang dipenuhi kios-kios souvenir khas Manado. Ada 2 toko yang direkomendasikan teman kami, yaitu Toko Maesa dan Toko Manado Souvenir. Sayang gak ada yang cukup menarik buat kami. Ada sih TiQala House yang sepertinya lebih menarik, tapi masih tutup.

Setelah memasuki beberapa toko, akhirnya anak-anak beli oleh-oleh sama Klappertart di salah satu toko. Berhubung gw bukan tipe orang yang harus beli oleh-oleh, gw cuma beli kaos Bunaken selembar, seperti yang gw janjiin ke Jambi.

Setelah urusan titipan sana-sini selesai, kita naik mikrolet ke Samrat kembali ke hotel untuk check out. Kita langsung naik taksi ke bandara buat ngejar waktu. Akhirnya tiba waktunya kita untuk berpisah dengan Kota Manado yang penuh cinta ini.

Kita bersiap check in. Pay ngejar Batavia 14.00 ke Jakarta, sedangkan gw, Adit, dan Dee ngejar Lion Air 12.20 ke Surabaya. Mereka melanjutkan cuti, sementara gw pulkam sebentar ke Midadoreni saudara di Surabaya sebelum kembali balik kerja dengan flight paling malam ke Balikpapan.

Oh dunia kejam…. Gw masih pengen traveling.

Tapi masih ada hari esok, masih ada tempat eksotis lain untuk dikunjungi. Demi harta, cinta, dan Toyota, merdeka!







Sebagai bonus, gw kasih foto gw yang paling ekpresif di Manado :

Bwuakakakaakkk..!!!!

thanks for reading my blog




Minggu, 21 Maret 2010


No comments: