Friday, March 5, 2010

Pencarian Pantai Terindah -part 6-

Day Two, Friday - February 26th 2010


Morning – Makassar City


Gw bangun agak kesiangan berhubung gw kecapaian. Setelah mandi, dengan celana kargo, T-Shirt dan sandal jepit, gw bersiap untuk sight seeing kota Makassar. Dengan diiringi lagu The Strokes album Is This It yang mengalun ceria di Walkman, gw menyusuri sudut-sudut kota Makassar sambil berjalan kaki.

Keluar dari Jalan Jampea, di kanan gw liat ada Gedung Kesenian Sulsel. Bukan salah satu landmark kota sih, tapi menarik. Di depannya ada tulisan “Societeit de Harmonie”, mungkin artinya Dilarang Kencing di Sini.


Di depannya ada tugu di tengah roundabout, mungkin patung laki-laki – perempuan pake baju bodo mengucapkan selamat tinggal, “Selamat jalan… lain kali datang dan habiskan uang di Makassar lagi ya… dadah….”


Belok kiri menuju selatan menyusuri Jalan Pasar Ikan, ada Ford Rotterdam di kiri jalan, sambil selewat gw belok kiri ke Jalan Baumassepe ke arah Lapangan Karebosi.

Sesampai di Karebosi, gw melongo kagum, lapangan ini bisa dibilang ini salah satu landmark kota paling rock n roll yang gw pernah datengin. Berdiri di atas mall (walau setelah gw selidiki sambil beli T-shirt Converse 1 biji, kelasnya paling sekitar Trade Centre), stadion Karebosi menjulang megah dengan hamparan rumput terawat. Gw heran lapangan sebagus ini kok gak dipake buat home PSM Makassar ya?

Gw nyempetin foto-foto di sekitar stadion, walaupun sempat disemprit satpam karena gw dengan gegabah menginjak rumput di sekeliling stadion. Lumayan… gaya gw udah bersaing sama Rano Karno & Herman Felani.



Puas memerawanin Lapangan Karebosi, gw lanjut jalan ke arah selatan melewati Jalan Jenderal Sudirman, ada Monumen Mandala, monumen pembebasan Irian Barat. Bagus juga, gw jadi terinspirasi buat backpacker ke Raja Ampat, Sorong, Papua Barat.

Tujuan akhir gw Taman Anggrek Clara Bundt. Katanya sih hidden sanctuary yang berisi ratusan bunga anggrek, exotic hybrids yang mencapai tinggi 5 m, taman buah-buahan sama shell collection. Gw jelajahi tuh Jl. Mochtar Lutfi, kok gak ada ya? Penasaran, gw kiterin seputaran lokasi itu, masih gak ada juga, gaya gw udah kayak maling lagi preliminary survey aja. Setelah beberapa lama, gw baru ngeh kalo Taman Anggrek itu dikelilingi tembok tinggi yang gak dibuka untuk umum. Kecewa, gw istirahat berteduh di bawah pohon nyiur pantai Losari.


Menjelang siang, gw kembali ke Jl. Mochtar Lutfi buat makan ikan bakar rica-rica yang dimasak di tempat, di depan Taman Anggrek Clara Bundt. Rasanya lumayan, worth it lah… ikan kakap segar pula.

Udah mendekati waktu Jumatan, gw melanjutkan perjalanan ke arah barat kota buat solat di masjid Al-Markas Al-Islami. Infonya masjid ini didirikan sama Jenderal M. Yusuf pas tahun kelahiran gw sebagai tempat pengembangan agama Islam. Arsitekturnya unik, kayak berusaha mengintegrasikan nilai Islami dengan kebudayaan lokal dan modern. Mantap… gw gak menyesal solat di sini walaupun artinya gw melewatkan kesempatan untuk Jumatan di mesjid agung yang dibangun Jusuf Kalla.

No comments: